Investigasi Expert

Metode Investigasi Expert yang diajarkan Al-Quran

"You can not NOT communicate"


(Anthony Robbins , 1999)


"Jangan mengira Anda bisa menyembunyikan pikiran dengan menyembunyikan bukti bahwa pikiran itu pernah ada.."[1]


(Dwight D. Eisenhower, 1890 – 1969)


"I see what you're thinking"[2]


(Marvin Karlins, Ph.D)


Seorang laki laki dengan tenang duduk dengan meja di depannya, dan sangat ahli dalam mengarang ngarang jawaban dari penyelidikan agen FBI. Dia belum menjadi calon tersangka yang kuat dalam kasus pembunuhan. Alibinya sangat bisa dipercaya dan sangat kuat. Namun sang Agen FBI tetap menekannya tanpa berhenti. Karena fokusnya mencari tersangka, dia diberikan beberapa pertanyaan yang serius tentang alat yang digunakan untuk membunuh :


"If you had committed this crime, would you have used a gun?"


"If you had committed this crime, would you have used a knife?"


"If you had committed this crime, would you have used an ice pick?"


"If you had committed this crime, would you have used a hammer?"

Salah satu senjata yang disebut, yaitu alat pemecah es, sesungguhnya alat tersebutlah sebenarnya digunakan dalam tindakan kriminal pembunuhan, akan tetapi semua informasi tentang itu telah dirahasiakan yang hanya diketahui oleh si pelaku pembunuhan. Sebagai agen FBI menyebutkan beberapa alat yang mungkin digunakan untuk membunuh, dan Agen tersebut mengamati tersangka dengan sangat hati hati. Ketika "Ice Pick" disebutkan dalam pertanyaan yang diajukan Agen tersebut kepada tersangka, Mata sang tersangka melirik ke bawah dan tetap menatap ke bawah sehingga disebutkan alat alat selanjutnya yang dan Agen FBI memperhatikan moment tersebut kemudian secara instan mengkategorikan tersangka minor tersebut menjadi tersangka utama untuk diinterogasi lebih lanjut.[3]


Inilah sekelumit cerita metode interogasi "expert" yang semakin populer.


--------------------------


Pernahkan Anda berharap bisa mengintip ke dalam benak orang lain untuk mengetahui apa yang sedang mereka pikirkan? dengan sistem berbasis psikologis yang sangat canggih setidaknya dalam perkembangan ilmu pengetahuan sekarang walaupun tidak 100% sempurna, sekarang anda bisa melakukannya.


Ketika kita curiga terhadap seseorang atau bayangkan seorang detektif menangkap dan menginvestigasi tersangka utama, namun dia tidak mau bekerja sama untuk memberikan keterangan yang benar tentang informasi BOM aktif yang siap meledak yang terpasang di suatu tempat, yang dia lakukan hanyalah "DIAM SERIBU BAHASA" alias mengunci mulutnya rapat rapat. Apa yang akan kita lakukan untuk mendapatkan keterangan tersangka utama tersebut?


Ada beberapa metode mengumpulkan informasi yang pernah dilakukan dalam investigasi jaman dahulu :





  1. Memberikan iming iming keringanan ancaman pidana karena mau bekerja sama, jika tidak berhasil,


  2. Menyerang, mengancam secara psikologis atau dengan bukti bukti dan saksi kepada tersangka agar mau mengaku, jika tidak berhasil,


  3. Menyiksa, memaksa dengan kekerasan fisik bahkan nyawa agar tersangka mau membuka mulut.


Metode ini adalah metode yang sangat klasik, karena metode ini tidak didasarkan azaz Presumsion of innocence atau azaz praduga tak bersalah kepada tersangka. Bahkan di zaman modern seperti sekarang ini metode penyiksaan masih diterapkan. Seperti metode penyiksaan ekesekusi pura-pura, ancaman pemerkosaan, bahkan paling "termahsyur" adalah teknik waterboarding.


Teknik Waterboarding diungkapkan pernah diijinkan oleh Rezim Presiden A.S George Bush lewat memo
untuk diterapkan CIA maupun tentara militer kepada tersangka pengeboman WTC dan tawanan Guantanamo, Teknik Water Boarding sendiri telah ada selama ratusan tahun.  Teknik ini merupakan teknik interogasi yang umum dilakukan pada masa Italian Inquisition pada tahun 1500-an. Selain itu juga sering digunakan di Penjara Cambodian pada jaman rezim Khemer Rouge pada tahun 1970-an. Kemudian pada tahun 2005 teknik Water Boarding ini dimasukkan pada "enhanced interrogation techniques"
yang hanya digunakan pada teroris yang memiliki "nilai yang tinggi". Menurut  U.S. Department of Justice Water Boarding telah dilakukan sebanyak 10 kali dalam menginterogasi al-Qaida. Namun menurut banyak anggota CIA teknik ini merupakan teknik yang buruk karena terlalu menakuti korban, sehingga info yang diberikannya tidak dapat dipercaya sepenuhnya.


Jika Anda bertanya-tanya dalam hati seberapa menakutkannya teknik ini, sebagai pembanding, bahwa anggota CIA dan Navy Seal yang terlatih yang mencoba teknik ini hanya dapat bertahan (rata-rata) 14 detik. Jadi Anda dapat menyimpulkan betapa  seramnya teknik ini.[4] Anda bisa melihat video Gerakan Defy Torture[5] tentang penggambaran penyisaan waterboarding. Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyebut sistem interogasi Waterboarding yang kontroversial dan dipakai memeriksa tahanan di kamp Guantanamo sebagai penyiksaan.[6]


Namun dengan perkembangan ilmu pengetahuan ada teknik interogasi lain lagi yang bisa diandalkan jika tidak bisa didapati informasinya selain dari perkataan mulut, yaitu dengan bahasa non verbal atau dengan body language. Lalu bagaimana cara menggunakannya bagi seseorang tersangka yang DIAM SERIBU BAHASA tanpa kekerasan dan penyiksaan?


"Nonverbal communications (NVC) is usually understood as the process of communication through sending and receiving wordless messages. i.e, language is not one source of communication, there are other means also. NVC can be communicated through gestures and touch (Haptic communication), by body language or posture, by facial expression and eye contact.
NVC can be communicated through object communication such as clothinghairstyles or even architecturesymbols and infographics. Speech contains nonverbal elements known as paralanguage, including voice quality, emotion and speaking style, as well as prosodic features such as rhythmintonation and stressDance is also regarded as a nonverbal communication. Likewise, written texts have nonverbal elements such as handwriting style, spatial arrangement of words, or the use of emoticons."[7]


Sejarah ilmu pengetahuan yang mempelajari  komunikasi non-verbal dikenalkan pertama kali oleh Charles Darwin dalam bukunya The Expression of the Emotions in Man and Animal di tahun 1872. Jadi zaman sebelum tahun 1872 hanya dikenal jenis komunikasi berupa komunikasi verbal lewat "kata kata" bahasa yang keluar lewat lisan. Memang ada zaman dahulu ada bebarapa bentuk bahasa tubuh yang umum, namun hal itu belum disebut sebagai "alat komunikasi" tapi lebih kepada hal simbolik. Seperti di zaman Mesir Kuno yang sangat menyukai tradisi "mencium" dengan makna "memberikan nafas" atau "memberikan kehidupan", atau budaya tangan bersalaman lebih kepada makna simbolik, berdansa dan menari lebih kepada tradisi upacara seremonial. Jadi belum disebut sebagai "alat komunikasi".[8]


Sudah kita ketahui bersama bahwa komunikasi lewat bahasa tubuh adalah mengandung 55% informasi dan petunjuk paralingustik, dibandingkan yang hanya mengandalkan kata kata mulut saja yang berupa 7% informasi yang dikenalkan oleh Albert Mehrabian.[9] Bahkan dibeberapa penelitian lain yang berbeda memberikan kualitas bahasa tubuh di atas 90%.


Lalu bagaimana cara mendapatkan informasi 55% itu tanpa lewat melalui informasi yang 7% itu? Apakah bisa??

Sekilas memang nampak tidak logis seolah olah informasi bahasa tubuh bergantung dengan apa yang diucapkan lisan. Namun logikanya adalah seperti ini :




  • Jika berlawanan dengan bahasa verbal, akan mengurangi kekuatan komunikasi. (pembohong)

  • Jika selaras dengan bahasa verbal, akan menambah kekuatan komunikasi. (jujur)


Permasalahannya jika berlawanan dengan bahasa verbal, maka apa yang kita andalkan? Yup justru jawabannya adalah membungkam bahasa verbal dan mengandalkan bahasa 55% non-verbal. Hal ini dikarenakan bahwa bahasa tubuh lebih mencerminkan keadaan "bawah sadar" dan kebenaran serta lebih sulit untuk dikendalikan 100% oleh tersangka dan tentu peluang kebenaran 55%, tidak sebagaimana kata-kata lisan. Seperti perkataan Joe Navarro : "observing nonverbals allows us to get an "accurate read" on many kinds of behavior". Walau beliau memperingatkan bahwa hal itu adalah tugas yang sulit dan hanya bisa dilakukan oleh para professional. Atau seperti perkataan Paul Ekman : "But the body also gives away clues that few can control"[10]


Jadi ada dua kondisi yang bisa diandalkan untuk menggunakan metode obeservasi bahasa non-verbal saja tanpa bahasa verbal. Yaitu :





  1. Jika seseorang DIAM seribu bahasa, dan;


  2. Jika seseorang yang terlalu "terkenal dengan lisan bohongnya".


Yang satu dari pihak tersangka yang memilih untuk diam, sedangkan kasus kedua pihak investigator yang menyuruh tersangka untuk diam.


Charles Chaplin adalah contoh komunikasi bahasa tubuh yang berhasil mengkomunikasikan pesan tanpa bahasa verbal sekalipun. Tapi tentu hal itu masih menunjukkan Gerakan Tubuh terlihat pesan yang kentara. Permasalahannya bagaimana dengan seseorang yang Bungkam Diam seribu bahasa dan seolah-olah duduk mematung? Bagaimana cara kita mendapatkan informasi dari seseorang seperti kasus pertama di atas? Hal ini adalah tentu lebih sulit dan terkesan mustahil.


Jawabannya justru sangat mengagumkan, bahasa non-verbal ini telah diinformasikan 1200 tahun sebelum zaman Charles Darwin berevolusi dari kera, yaitu di zaman Rasulullah SAW dalam surat Yaasiin (QS:36:65) yang berbunyi :


"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan."QS. Yasin (36) : 65


Dalam bahasa Arab (syukron untuk akh Syamsuri) dalam ayat tersebut ada perbedaan pemilihan kata : yaitu "tukallimunaa" yang berbeda maknanya dengan "Qoola","Yaquulu" yang bermakna berbicara satu arah (monolog), sedangkan "kallama yukallimu, takallama, yatakallamu, tukallimunaa" : bermakna lebih kepada "dialog" jadi ada dialog interaksi antara "bahasa tubuh" (dalam hal ini tangan dan kaki) dengan Allah SWT langsung dan membungkam mulut si tersangka yang jelas jelas lisannya penuh dengan kebohongan. Jadi satu sisi terkesan Allah SWT berbicara monolog kepada tersangka yang bungkam, namun sebenarnya Allah SWT sedang berdialog berkomunikasi dengan Tangan dan Kaki manusia yang bungkam mulutnya.


Dalam film seri fiksi Ilmiah Lie To Me yang didasarkan kepada penelitian Psikolog ilmiah Paul Ekman. Dalam film tersebut digambarkan sebuah metode efektif untuk mencari informasi kepada orang yang bungkam dan tidak mau bekerja sama, yaitu adalah dengan cara benar benar menginstruksi tersangka/saksi bisu untuk DIAM MEMATUNG dan sang Investigator cukup berbicara berkomunikasi dengan bahasa tubuh dari si tersangka.


Tokoh karakter Dr.Cal Lightman dalam film Lie To Me sangat bagus dan tepat menggambarkan metode investigasi tersebut dalam hal ini dia mengandalkan metode microexpression yang merupakan penelitian dari Haggard dan Isaacs lebih dari 40 Tahun yang lalu. Bahkan Ekman menganggap untuk belajar microexpressions relativ mudah. Dan bahkan Doktor Paul EkmanDavid Matsumoto dan Mark Frank membuat the Microexpression Training Tool (METT 1). Berikut beberapa klip film "Lie To Me" (belum ada ijin resmi mengutip) yang menggambarkan betapa efektifnya dan brilliant serta menunjukkan intelegensi yang sangat tinggi dari sang investigator dalam mengungkap informasi hanya dengan melihat dan berbicara berdialog dengan "bahasa tubuh" dari tersangka dengan metode investigasi speed-reading people :


http://www.indowebster.com/Lie_To_me_s01e01.html


(menit ke 00.07 s.d menit 01:46)


atau yang telah di edit


http://www.megavideo.com/?v=KUMT9KNG



Untuk memahami betul apa yang penulis maksud, saya berharap anda menyediakan waktu sejenak untuk menonton klip sederhana tersebut yang menggambarkan metode investigasi kepada lawan bicara yang DIAM. Tidak ada terjemahan atau subtitle jadi anda bisa mendengarkan dialog bahasa inggrisnya secara langsung.Beberapa expert menonton film ini dan berkomentar seperti :


"The dramatic series has been hailed as educating the public about nonverbal communication and the latest police methods. It has even sparked law enforcement interest in interviewing techniques, "Lie to Me" presents a deceptively simple view of police interviews."


(J.J. Newberry)[11]


Kalau masih tidak percaya dengan film tersebut yang terkesan di buat-buat atau bahkan sebaliknya lebih tertarik dengan dunia komunikasi non-verbal, anda silahkan baca buku Joe Navarro dalam bukunya What Every Body Is Saying :Ex-FBI agent Guide to Speed Reading People, atau anda bisa membaca buku-buku David J.Lieberman.


Berbeda dengan teknik interogasi dalam artikel saya tentang Ad Nauseum, dimana lawan bicara justru dibenturkan dengan bukti bukti yang sudah ada disambi dengan mengulang ulang terus satu pertanyaan, sedangkan dalam teknik interogasi speed-reading ini adalah metode expert untuk mencari informasi bukti, saksi sebanyak banyaknya atau bahkan mencari pelaku kriminal.
Bagi yang tidak mengerti ilmunya, tentu akan menganggap konyol model investigasi semacam ini, apalagi jika hal ini diterapkan di zaman Rasulullah SAW akan dianggap sebagai sihir atau telepati atau sandiwara tipu muslihat bahkan tuduhan orang gila yang berbicara sendiri. Tapi sekali lagi Allah SWT dengan KeilmuanNYA di dalam Al-Quran yang tak lekang oleh waktu dan sangat Luas memaparkan metode investigasi expert kepada lawan bicara yang memiliki alibi yang kuat serta ahli berkelit merahasiakan kebohongannya, dengan cara menyuruhnya cukup diam saja. Jadi terlihat jelas Allah SWT tidak akan melakukan penyiksaan/kekerasan selama proses interogasi di Akhirat nanti betapapun kepada manusia yang jelas jelas pembohong besar hingga benar-benar terbukti bersalah.



Prediksi Saksi Non-Verbal dalam perkembangan Teori Ilmu Hukum Beracara pengadilan ke depan


Dalam Al-Quran Surat Yasin:65 dimaknakan bahwa Tangan dan Kaki bisa menjadi Saksi, dengan metode interogasi yang didasarkan ilmu pengetahuan bahasa non-verbal yang semakin kuat seperti itu, suatu saat nanti di masa depan bisa jadi bahasa Non-verbal dimasukkan dan dikategorikan sebagai "bukti bisu" atau "saksi non-verbal" dalam Teori Ilmu Hukum Beracara Pengadilan atau setidaknya digunakan sebagai bahan "saksi ahli" bahasa no-verbal. Akankah prediksi ini terjadi di masa depan? Tentu hal ini bukanlah prediksi yang berlebihan.



Rahasia Rasulullah SAW mengetahui orang orang munafik


Nampaknya cukuplah berhati hati jika kita ditanya tentang sesuatu rahasia, kita diam geleng kepala sambil bereaksi tanpa sadar tangan kita menggaruk hidung atau kepala atau memegang telinga, padahal tidak gatal sama sekali. Dan inilah salah satu metode rahasia yang Allah SWt ajarkan kepada Rasulullah Muhammad SAW gunakan untuk mengetahui apakah seseorang itu munafik atau beriman dengan melihat pandangan mata orang tersebut dan sangat wajar bahwa beliau mengetahui siapa yang munafik dan siapa yang benar benar beriman :


"dan orang-orang yang beriman berkata: "Mengapa tiada diturunkan suatu surat?" Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas Maksudnya dan disebutkan didalamnya (perintah) perang, kamu Lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati, dan kecelakaanlah bagi mereka." (QS:Muhammad :47:20)


Wallahu'alam bishowab.


[1] David, J.Lieberman, You Can Read Anyone, Never Be fooled, Lied to, or Take Advantage again, 2007
[2] Navarro, Joe, What Every Body Is Saying :Ex-FBI agent Guide to Speed Reading People, Harper Collins Publisher,2008
[3] Idem.
[4] http://vitoriosantosa.wordpress.com/
[5] http://www.protectthehuman.com/videos/defy-them-2
[6] Dapatkah AS di Bawah Obama Adili Kasus Waterboarding? Di situs : http://www.dw-world.de
[7] http://en.wikipedia.org/wiki/Nonverbal_communication
[8] http://www.body-philosophy.net/history_of_body_language
[9] Eka Putra, Dianata, Membaca pikiran orang lewat bahasa tubuh, Bandung, Kaifa, 2008
[10] Lanney, Sandia Park, Some liars lie flawlessly: But people can learn to detect most lies, di situs www.WonderQuest.com
[11] Fib expert tells the truth about "Lie to Me", di situs : http://articles.sfgate.com/keyword/criminal-investigation

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Investigasi Expert"